Masih hidup dengan beribu mimpi, mimpi mimpi yang terpendam dalam rasa. Keinginan yang merupakan ekspesi nafsu manusiawi. Terkadang terpikir dalam hati, bagaimana aku meraihnya sedang kini terasa sangat jauh sekali dari mimpi itu, tangan ini masih berada dibawah dan tak sampai meraih bintang dilangit itu.
Namun, terkadang mimpi itu menjadi sirna, kala nafsu itu padam. Ketika memikirkan kehidupan kemudian yang lebih kekal seolah rasa dunia yang sebentar ini sirna. Mimpi itu padam, sebentar dan kemudian menyala lagi. Kadang aku berpikir, apakah akan kutukar keindahan akhirat yang tiada tara itu dengan kenikmatan dunia yang sebentar.
Begitu pula dengan perempuan, aku mengagumi dan memimpikannya. Namun kenyataan yang menunjukkan bahwa kesiapanku memang belumlah cukup untuk meminangnya bahkan mengungkapkan cinta dan keinginan untuk hidup bersama saja belumlah berani.
Tiada guna mengeluh, tiada guna memarah, cukup bersyukur. Ya Allah segala puji atas nikmat yang telah kau beri padaku apapun keadaanku, semoga senantiasa bersabar dan lapang dalam menghadapi dunia yang sementara ini.
#optimis selalu karena Allah bersama kita
Cukuplah Allah saja bagiku, La Haula wala kuwwata illa billah....
0 komentar:
Posting Komentar